Rabu, 18 Juni 2008

Studi Jaring Insang ( Gill-Net







Gambar: Jaring insang (Gill-net)

aring insang (gill-net) adalah jaring berbentuk empat persegi panjang dengan perinsif pengoperasian memotong arah pergerakan ikan (memotong arus) sehingga ikan yang tertangkap terjerat dibagian insang (single gill-net), terpuntal khususnya pada jaring insang lebih dari satu webbing (dauble gill-net dan tranmel net).

Metode pengoperasian dari jaring insang pada umumnya dilakukan secara pasif, tetapi ada juga yang dioperasikan secara aktif. Untuk jaring insang yang dioperasikan secara pasif umumnya dilakukan pada malam hari, baik dioperasikan dengan alat bantu cahaya atau tanpa alat bantu cahaya. Dan untuk jaring insang yang dioperasikan secara aktif umumnya dilakukan pada siang hari yaitu dengan cara mengaktifkan jaring supaya ikan tertangkap atau dengan kata lain tidak menunggu supaya ikan memasuki jaring.

Bagian-bagian jaring insang (gill-net) baik itu jaring insang satu lembar, dua lembar maupun tiga lembar terdiri dari:
Pelampung (Float)
Tali pelampung (Float line)
Tali ris atas dan bawah
Tali penggantung badan jaring bagian atas dan bawah (Upper bolch line dan under bolch line)
Serampad atas dan bawah (Upper selvedge dan under selvedge)
Badan jaring atau jaring utama
Tali pemberat (senker line)
Pemberat (sinker)
Secara umum bagian jaring dapat diuraikan:

Pelampung (Float)
Pelampung yang dipakai pada jaring insang biasanya terbuat dari berbagai bahan seperti styrofoam, polyvinyl chloride, gelas plastik dll, yang mempunyai daya apung dengan bentuk yang beraneka ragam.Jumlah, berat jenis dan volume dari pelampung yang dipasang dalam satu piece menentukan besar kecilnya daya apung (buoyancy). Besar kecilnya daya apung yang terpasang pada satu piece sangat berpengaruh terhadap baik buruknya saat pengoperasian jaring insang.

Tali Pelampung (Float line)
Tali pelampung adalah tali yang dipakai untuk memasang pelampung yang bahannya terbuat dari sintetis atau bahan lain yag bisa dibuat pelampung. Untuk menyambungkan antara piece satu dengan piece lain bagian tali pelampung pada tiap ujung jaring biasanya dilebihkan 30 - 50 cm, dan salah satu pangkal dikasih splacing untuk memudahkan membuat simpul dalam proses penyambungan antar piece. Arah pilinan dari tali pelampung umumnya berlawanan dengan arah pilinan tali ris atas, kalau arah pilinan tali pelampung arah S, maka arah pilinan tali ris atas adalah Z, begitu juga sebaliknya dengan tujuan agar dalam proses pengoperasian tidak terbelit satu sama lain.


Tali Ris Atas dan Bawah
Tali ris pada jaring insang umumnya terdiri dari tali ris atas dan tali ris bawah yang fungsinya adalah untuk dipakai untuk memasang atau menggantungkan badan jaring. Pemasang tali ris atas dipasang di bawah tali pelampung sedangkan tali ris bawah dipasang diatas tali pemberat. Arah pilinan tali ris atas umumnya berlawanan dengan arah tali pelampung dan juga begitu sebaliknya dengan arah pilinan tali ris bawah yang berlawanan dengan tali pemberat. Panjang masing-masing tali ris atas ditambah kurang lebih masing-masing 30-50 cm untuk menyambungkan piece yang satu dengan yang lainnya.

Tali Penggantung Badan Jaring
Tali penggantung badan jaring adalah tali yang dipakai untuk menyambungkan atau menggantungkan badan jaring pada tali ris. Bahan dari penggantung badan jaring umumnya terbuat dari bahan sintetis seperti vinylon, polyvinyl chloride, saran atau bahan lainnya.

Serampad Atas dan Bawah (Upper dan Under selvedge)
Serampad adalah susunan mata jaring yang ditambahkan pada badan jaring bagian atas dan bawah. Tujuan pemasangan serampad adalah sebagai penguat badan jaring dan untuk mempermudah dalam pengoperasian jaring. Nomor benang yang dipakai biasanya 2-3 lebih besar dari nomor benang yang dipakai pada jaring utama.

Badan Jaring atau Jaring Utama (Main Net)
Badan jaring adalah merupakan satu lembar atau lebih webbing yang digunakan untuk menjerat ikan yang menjadi tujuan hasil tangkap. Bahan jaring utama umunya memakai bahan sintetis seperti nylon twine dan bahan sintetis lainnya. Diameter dan ukuran benang dari masing-masing mata jaring, umunya disesuaikan dengan ikan atau habitat perairan lainnya yang akan dijadikan target penangkapan.

Tali Pemberat (Sinker Line)
Tali pemberat adalah tali yang dipakai untuk memasang pemberat yang bahannya tebuat dari bahan sintetis atau bahan lainnya yang bisa dijadikan untuk tali pemberat. Untuk menyambungkan antara piece yang satu denga piece yang lain bagian tali pemberat dari tiap ujung jaring biasanya dilebihkan 30-50 cm dan dikasih splacing, begitu juga dengan arah pilinan berlawanan dengan tali ris bawah.

Pemberat (sinker)
Pemberat yang dipakai pada jaring insang umumnya tebuat dari tali timah atau benda lainnya yang mempunyai daya tenggelam dengan bentuk yang beraneka ragam. Besar kecilnya daya tenggelam (singking force) yang terpasang pada satu jenis jaring insang, berpengaruh terhadap baik buruknya hasil tangkapan.


By; Kusnadi PSP-Faperta UNSUR

Tidak ada komentar: